GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
Sejarah Desa
Asal-usul/Legenda Desa
Tertulis / terdengar cerita daerah pedesaan yang subur, tumbuhan yang menghijau, di atas tanah yang datar di tumbuhi pohon dan semak yang masih lebat, datanglah seorang pendatang dari Singosari singgah di desa yang belum punya nama itu, karena orang tersebut ingin berdomisili didesa itu maka dia ingin memberi nama desa tersebut, selanjutnya orang tersebut jalan-jalan mengelilingi desa menemukan sembilan mata air maka orang tersebut terinspirasi menamai desa tersebut DESA KESONGO, selanjutnya orang tersebut pergi lagi mau menjemput anak dan istrinya diajak tinggal di desa Kesongo. Lama kelamaan desa itu ramai banyak penghuninya dan dia diangkat oleh warga desa menjadi Demang pertama. Maka hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan damai meskipun penduduk penduduk masih dalam kehidupan primitif. Dia menjadi demang selama kurang lebih 45 tahun. Sembilan mata air tersebut sampai sekarang masih ada, dan masyarakat menyebutnya dengan sebutan TOK SONGO. Dan mata air tersebut bermanfa’at bagi masyarakat Kesongo yang terutama bagi masarakat yang disebelah barat mata air.
Desa Kesongo, lama – kelamaan menjadi ramai dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di desa itu. Desa Kesongo terletak di sebalah timur Rawa Pening. Dan desa Kesongo adalah desa perbatasan antara Kabupaten Semarang dengan Kodya Salatiga.
Dengan demikian desa Kesongo diera modern ini menjadi desa yang ramai dan tentram.
NAMA-NAMA DEMANG/LURAH/KEPALA DESA
SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA KESONGO
No
|
Periode
|
Nama Kepala Desa
|
Keterangan
|
1
|
Tidak diketahui
|
RADEN
WIRYO
|
Sebelum Tahun 1860
|
2
|
1880 s/d 1920
|
RADEN
KARTUBI
|
-
|
3
|
1920 – 1963
|
MERTOSUHARJO
|
-
|
4
|
1963 – 1990
|
RADEN YITNODIHARJO
|
-
|
5
|
1990 – 1993
|
DHOFARI
|
-
|
6
|
1993 – 2005
|
MUSTAINUDIN
|
-
|
7
|
2005s/d sekarang
|
ACHMAD ADRO’I
|
-
|
GAMBARAN UMUM DESA ( Tapal Batas )
No
|
Uraian
|
Keterangan
|
1
|
Luas
wilayah : 158,566 Ha
|
|
2
|
Jumlah
Dusun : 7 (Tujuh)
1) Dusun Krajan
2) Dusun Ngentaksari
3) Dusun Kesongolor
4) Dusun Ngreco
5) Dusun Sejambu
6) Dusun Widoro
7) Dusun Banjaran
|
|
3
|
Batas
wilayah :
a. Utara : Desa Lopait
b. Selatan :
Desa Candirejo
c. Barat
: Rawa Pening
d. Timur
: Kodya Salatiga
|
|
4
|
Topografi
a. Luas kemiringan lahan (rata-rata)
1. Datar 158,566 Ha
b. Ketinggian di atas permukaan laut
(rata-rata) 14 m
|
|
5
|
Hidrologi
:
Irigasi
berpengairan tehnis
|
|
6
|
Klimatologi :
a. Suhu 27
– 30 °C
b. Curah Hujan 2000/3000 mm
c. Kelembaban udara
d. Kecepatan angin
|
|
7
|
Luas lahan pertanian
a. Sawah teririgasi : 122,180 Ha
b. Sawah tadah hujan :
6,280 Ha
|
|
8
|
Luas
lahan pemukiman :
30,106 Ha
|
|
9
|
Kawasan rawan
bencana :
a. B anjir : - Ha
|
|
Monografi Desa
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Kependudukan
|
|
|
|
A.
Jumlah Penduduk (Jiwa)
|
7507
|
|
|
B.
Jumlah KK
|
2150
|
|
|
C.
Jumlah laki-laki
|
|
|
|
a.
0 – 15 tahun
|
827
|
|
|
b.
16 – 55 tahun
|
2499
|
|
|
c.
Diatas 55 tahun
|
457
|
|
|
D.
Jumlah perempuan
|
|
|
|
a.
0 – 15 tahun
|
812
|
|
|
b.
16 – 55 tahun
|
2388
|
|
|
c.
Diatas 55 tahun
|
524
|
|
2
|
Kesejahteraan
Sosial
|
|
|
|
A.
Jumlah KK Prasejahtera
|
76
|
|
|
B.
Jumlah KK Sejahtera
|
126
|
|
|
C.
Jumlah KK Kaya
|
215
|
|
|
D.
Jumlah KK Sedang
|
1132
|
|
|
E.
Jumlah KK Miskin
|
601
|
|
3
|
Tingkat
Pendidikan
|
|
|
|
A.
Tidak/belum
tamat SD
|
1561
|
|
|
B.
SD
|
3099
|
|
|
C.
SLTP
|
1486
|
|
|
D.
SLTA
|
1133
|
|
|
E.
Diploma/Sarjana
|
228
|
|
4
|
Mata
Pencaharian
|
|
|
|
A.
Buruh Tani
|
639
|
|
|
B.
Petani
|
487
|
|
|
C.
Peternak
|
10
|
|
|
D.
Pedagang
|
11
|
|
|
E.
Tukang Kayu
|
17
|
|
|
F.
Tukang Batu
|
55
|
|
|
G.
Penjahit
|
13
|
|
|
H.
PNS
|
25
|
|
|
I.
Pensiunan
|
51
|
|
|
J.
TNI/Polri
|
8
|
|
|
K.
Perangkat Desa
|
15
|
|
|
L.
Pengrajin
|
25
|
|
|
M.Industri
kecil
|
32
|
|
|
N.
Buruh Industri
|
105
|
|
|
O.
Lain-lain
|
743
|
|
5
|
Agama
|
|
|
|
A.
Islam
|
7443
|
|
|
B.
Kristen
|
50
|
|
|
C.
Protestan
|
-
|
|
|
D.
Katolik
|
13
|
|
|
E.
Hindu
|
-
|
|
|
F.
Budha
|
1
|
|
VISI
DAN MISI
VISI DESA
MEWUJUDKAN DESA KESONGO MENJADI DESA
“BERMARTABAT”DAN MANDIRI MELALUI BIDANG PERTANIAN DAN INDUSTRI KECIL
Nilai-nilai yang melandasi:
Selama bertahun-tahun Desa Kesongo
menyandang gelar sebagai Desa Kategori
desa Merah atau Miskin. Sebuah sebutan yang sangat tidak
membanggakan padahal sumber daya yang ada cukup memadai, hanya saja
penangangannya kurang maksimal.
Sebagian besar warga nelayan, petani dan buruh tani juga ada yang memelihara hewan ternak meski dalam skala kecil, biasanya hanya
digunakan untuk investasi jangka pendek.
Makna
yang terkandung :
Terwujudnya : Terkandung
didalamnya peran pemerintah dalam mewujudkan DesaKesongo yang mandiri secara ekonomi
Desa Kesongo : Adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala
potensinya dalam sistem pemerintahan di wilayah Desa Kesongo.
BERMARTABAT : adalah Bersih,
Makmur, Ta’at, Baik dan Tentram
Mandiri : Adalah
suatu kondisi kehidupan yang kreatif, inovatif, produktif dan partisipatif
sehingga mampu memenuhi kebutuhannya sendiri
Pertanian : Bahwa sektor pangan adalah hal utama dalam perekonomian,
sehingga tidak akan terjadi rawan pangan di Desa Kesongo.
Misi Desa
Memperbaiki
dan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk Meningkatkan SDM melalui pendidikan formal maupun informal.
Bekerja
sama dengan petugas penyuluh lapangan untuk meningkatkan hasil pertanian dan nelayan.
Meningkatkan usaha Pertanian dan perikanan.
Meningkatkan dan mengelola
Pendapatan Asli Desa.
Mewujudkan
pemerintahan yang baik dan bersih melalui pelaksanaan Otonomi Daerah.
STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri
oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD
dalam rangka penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat
diketahui permasalahan yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh
masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai wakil dari masyarakat BPD berperan aktif membantu
pemerintah Desa dalam menyusun program Pembangunan.Pemerintah Desa beserta BPD
merumuskan program Pembangunan Desa, dalam hal ini menyusun Pembangunan apa
yang sifatnya mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun
skala prioritas.